Danau Bungara Jadi Wisata Baru di Aceh Singkil 


SIBERONE.COM - Danau Bungara yang terletak di Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, merupakan danau terluas kedua di Aceh setelah Danau Lut Tawar di Aceh Tengah. Luasnya sekitar kira-kira 85,6 hektare. Saat ini, Danau Bungara menjadi salah satu objek tujuan wisata di Singkil. Wisatawan bisa berkeliling mengitari gugusan pulau kecil di tengah danau dengan perahu gandeng yang dinamakan bungki pelempoh leja.

 

 

AIR Danau Bungara beriak ketika bungki pelempoh leja melaju pelan,jelang tengah hari. Semilir angin menerpa wajah ketika bungki menuju ke tengah danau. Sabtu, (30/1/2021).

 

 

Sejurus kemudian hamparan pulau-pulau kecil memanjakan pandangan. Suasana itu menetralisir suhu tubuh yang meningkat, setelah berkendaraan 1,5 jam dari Singkil, ibu kota Aceh Singkil.

 

 

Perahu pelepas lelah, itulah arti dari bungki pelempoh leja. Sesuai namanya, bungki mampu mengusir letih melewati jalan berkelok diapit pepohonan sawit.

 

 

Bungki pelempoh leja dinakhodai Hasan Basri Lingga, tokoh masyarakat setempat. Di atas bungki juga ikut pemandu wisata, Wanhar Lingga. Di atas perahu terdapat pondok berukuran 3x3 meter, sehingga wisatawan bisa duduk dengan nyaman.

 

 

Sebagai pengaman, sekeliling perahu dipasang pagar cat warna-warni. Bukan sembarangan, warna cat merupakan ciri khas suku Singkil. Begitu juga dengan penamaan perahu yang menggunakan bahasa Singkil. Perahu itu sendiri didesain khusus oleh Hasan Basri.

 

 

Sensasi keliling naik bungki pelempoh leja tidak melulu melihat hamparan air dan sembulan pulau di tengah Danau Bungara. Wisatawan juga bisa bercengkrama dengan nelayan setempat yang sedang menjaring ikan.

 

 

Selesai mengelilingi danau terluas kedua di Aceh itu, haluan bungki pelempoh leja diarahkan ke lokasi sepeda air hasil kreasi M Ziin pelaku wisata Danau Bungara.

 

 

Wisatawan yang naik bungki milik Hasan Basri, dipersilahkan naik sepeda air. Sensasi bersepeda di atas permukaan air itu cukup merogoh kocek Rp 10 ribu sepuasnya. Puas naik sepeda air, kembali naik perahu pelempoh leja menuju pondok peristirahatan milih Hasan Basri Lingga. Keliling danau sepuasnya naik perahu lagi-lagi hanya dikenakan tarip Rp 10 ribu.

 

 

Di pondok itu, tersedia kuliner lezat berupa ikan nila bakar yang dibesarkan di Danau Bungara. Ikan bakar tersebut disantap dengan sambal khas Danau Bungara. Asap dari pembakaran ikan membuat air liur membanjiri mulut. "Sedap dan nikmat," ujar Nazar, seorang wisatawan.

 

 

Wanhar Lingga pelaku wisata Danau Bungara, mengatakan, kunjungan wisatawan ke daerahnya ramai setiap akhir pekan. Umumnya wisatawan datang naik bungki pelempoh leja berkeliling danau. Ide pembuatan bungki pelmpoh leja, didasarkan atas tingginya animo pengunjung, namun terkendala transportasi.

 

 

Ris


[Ikuti Siberone.com Melalui Sosial Media]



Tulis Komentar